HOME

Tuesday, August 22, 2017

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN

BAB II
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN


2.1         Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian penting dari fase pengembangan konsep yang merupakan salah satu fase pada proses pengembangan produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun anggota team dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menseleksi konsep produk untuk pengembangan selanjutnya.Metode identifikasi kebutuhan pelanggan harus meliputi:
a.    Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan pelanggan.
b.    Mengidentifikasikan kebutuhan pelanggan yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent needs) seperti halnya kebutuhan yang eksplisit.
c.    Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk.
d.   Memudahkan pembuatan arsip dari aktifitas identifikasi kebutuhan untuk proses pengembangan produk.
e.    Menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan penting yang terlupakan.
f.     Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan pelanggan diantara anggota tim pengembangan
Proses identifikasi kebutuhan pelanggan mencakup lima langkah:
2.1.1   Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan
Konsisten dengan filosofi dasar, yaitu “menciptakan jalur informasi yang berkualitas dari pelanggan”, maka proses pengumpulan data yang dipaparkan dibawah ini akan mencakup kontak dengan pelanggan dan pengumpulan pengalaman dari lingkungan pengguna produk. Tiga metode yang biasa digunakan adalah: wawancara, kelompok fokus, observasi produk pada saat digunakan.
2.1.2   Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan pelanggan diekspresikan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang berupa data mentah yang diperoleh dari pelanggan. Setiap pernyataan atau hasil observasi dapat diterjemahkan menjadi nomor berapa pun sebagai kebutuhan pelanggan.
2.1.3   Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi Beberapa Hierarki yang Terdiri dari Kebutuhan Primer dan Sekunder
Tujuan dari langkah yang ke-3 ini mengorganisasikan kebutuhan-kebutuhan ini menjadi beberapa hierarki. Daftar kebutuhan ini terdiri dari beberapa kebutuhan primer, dimana masing-masing kebutuhan primer akan tersusun dari beberapa kebutuhan skunder. Dalam kasus produk yang sangat kompleks, kebutuhan skunder yang paling umum sifatnya, sementara kebutuhan skunder dan teriter diekspresikan secara lebih terperinci.
2.1.4   Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan
Pada langkah ke-4 ini tujuannya adalah menetapkan tingkat kepentingan relatif kebutuhan yang dihasilkan dari langkah 1 sampai 3. Hasil langkah 4 ini adalah bobot kepentingan berupa nilai untuk setiap kebutuhan. Ada dua pendekatan dasar untuk menetapkan bobot kepentingan setiap kebutuhan, yaitu (1) berdasar pada konsensus anggota tim berdasarkan pengalaman mereka selama ini dengan pelanggan, atau (2) berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh dari survey lanjutan terhadap pelanggan.
2.1.5   Merefleksikan Hasil dan Proses
Menggambarkan kembali hasil dan proses, tim penguji harus menguji hasilnya untuk meyakinkan bahwa hasil tersebut konsisten dengan pengetahuan dan intuisi yang telah dikembangkan melalui interaksi yang cukup lama dengan pelanggan.

2.2         Data Kebutuhan Konsumen
Mengumpulkan data dari konsumen yang dirangkum dalam bentuk pernyataan konsumen, yang selanjutnya ditafsirkan sebagai kebutuhan konsumen. Hasil dari langkah ini dapat dilihat pada Tabel 2.1.




Tabel 2.1 Kebutuhan Konsumen
Pernyataan
Pernyataan Kebutuhan Konsumen
Penafsiran Dari Pernyataan Kebutuhan Konsumen
Ciri Pengguna
Saya ingin:
Proses persiapan pertenunan yang tidak terlalu banyak tahapan


Proses  persiapan pertenunan dengan sedikit tenaga kerja
Alat puntir benang sutera yang dibutuhkan bersifat penggabungan antaratwistdan re-reeling

Alat     puntir   benang sutera yang dapat dioperasikan cukupdengan sedikit operator
Alat yang Diinginkan
Saya ingin :
Alat puntir benang yang ringan




Alat puntir benang yang berkonstruksi kecil







Alat puntir benang yang berkonstruksi sederhana





Alat puntir benang yang berkapasitas kerja cukup besar





Alat puntir benang yang kuat





Alat puntir benang yang mudah dioperasikan


Alat puntir benang yang berpenampilan menarik



Alat puntir benang yang mudah perawatannya



Alat puntir benang yang komponen-komponennya dapat diperoleh dipasaran


Alat puntir benang yang harganya terjangkau

Berat   alat      puntir benang sutera disesuaikan      dengan daya angkat manusia

Dimensi alat puntir benang sutera disesuaikan dengan ukuran fisik manusia, diameter kincir (reel) dan dimensi dinamo listriknya


Konstruksi alat puntir benang sutera dibuat sederhana agar lebih mudah untuk dipindahkan apabila diinginkan.

Alat     puntir   benang sutera dirancang berkapasitas     lebih besar dari alat puntir benang sutera yang masih tradisional.

Konstruksi alat puntir benang sutera dibuat dari besi dan kayu, dengan pelapisan secukupnya untuk ketahanan terhadap korosif.

Operator dengan skill rendah dapat mengoperasikan alat puntir benang sutera.

Alat puntir benang sutera dilapisi dengan cat berwarna.

Alat puntir benang sutera mudah dibongkar pasang dengan peralatan yang ada

Disediakan komponen di pasaran sebagai suku cadang

Harga alat puntir benang sutera disesuaikan dengan kemampuan daya beli petenun.
Alat yang Tidak Diinginkan
Saya tidak ingin:
Alat puntir benang yang dapat membahayakan pengguna.


Alat puntir benang yang  melelahkan pengguna.



Alat puntir benang untuk semua jenis benang.
Alat puntir benang sutera akan dilengkapi dengan komponen pengaman.

Alat puntir benang sutera dirancang dengan cara kerja yang tidak kontinyu.

Alat puntir benang sutera dirancang untuk nomor benang sutera saja.
Peningkatan Alat yang Disarankan
Saya ingin : Alat puntir benang dimana benangnya mudah dilepas dari kincir (reel) penggulung benang.


Alat puntir benang yang dapat mengetahui banyaknya gulungan benang pada kincir.
Alat puntir benang sutera akan dirancang supaya benang hasil pemuntiran mudah dilepas dari kincir penggulung benang.

Alat puntir benang sutera akan dilengkapi dengan pencatat banyaknya gulungan benang

2.3         MENYUSUN KEBUTUHAN KONSUMEN KE DALAM BENTUKHIRARKI
Untuk dapat menyusun hirarki maka terlebih dahulu ditentukan tingkat kepentingan relatif terhadap masing-masing kebutuhan konsumen, baik yang merupakan kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Dalam hal ini digunakan skala tingkat kepentingan (rating) dari karakteristik-karakteristiknya. Skala tingkat kepentingan ditetapkan dari 1 s/d 5. Tingkat kepentingan dari beberapa karakteristik dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Tingkat Kepentingan dari Beberapa Karakteristik
1
Karakteristik ini tidak diinginkan, saya tidak akan mempertimbangkan produk dengan karakteristik ini
2
Karakteristik ini tidak penting, dan saya tidak berfikir untuk memilikinya
3
Karakteristik ini bagus untuk dimiliki, tetapi tidak terlalu perlu
4
Karakteristik ini sangat diinginkan, tetapi saya akan mempertimbangkan produk tanpa karakteristik ini
5
Karakteristik ini sangat penting, saya tidak akan mempertimbangkan produk tanpa karakteristik ini


No comments:

Post a Comment