BAB VI
PENGUJIAN KONSEP
6.1
Pengujian Konsep
Pengujian konsep
mengumpulkan respon langsung terhadap deskripsi konsep produk dari pelanggan
potensial di dalam target pasar. Pengujian konsep berbeda dengan seleksi konsep
dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit
mengandalkan penilaian yang dibuat oleh tim pengembang. Pengujian konsep dapat
menyakinkan bahwa kebutuhan pelanggan telah dipenuhi oleh konsep produk.
Pengujian konsep juga dapat menilai potensi penjualan produk dan pengumpulan
informasi dari pelanggan untuk perbaikan konsep produk. Pengujian konsep
dianggap sesuai untuk beberapa kondisi pada proses pengembangan, jika pada saat
mengindentifikasi peluang produk yang sebenarnya, ketika memilih dua atau lebih
konsep produk yang akan diproses lebih lanjut, menilai potensi penjualan konsep
produk, dan pada saat memutuskan apakah pengembangan produk akan dilanjutkan
dan akan dikomersialkan. Metode pengujian konsep produk yang direkomendasikan
terdiri dari 7 (tujuh) langkah yaitu:
6.1.1 Mendefinisikan
Maksud dari Pengujian Konsep
Tahap pertama
pada pengujian konsep, anggota tim secara eksplisit menuliskan
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dijawab melalui pengujian ini. Pengujian
konsep pada dasarnya merupakan sebuah eksperimen. Mengetahui maksud eksperimen adalah
penting untuk merancang metode eksperimen yang efektif.
6.1.2 Memilih
Populasi Survei
Asumsi yang
mendasari pengujian konsep adalah populasi pelanggan potensial yang disurvei
mencerminkan target pasar dari sebuah produk. Jika populasi survei menunjukkan
sikap antusias maupun kurang antusias terhadap produk dibandingkan target akhir
dari produk, maka kesimpulan dari pengujian konsep akan menjadi bias. Karena
itu tim harus memilih populasi survei yang mencerminkan target pasar yang
sebenarnya.
6.1.3 Memilih
Format Survei
Format survei
yang biasa digunakan dalam pengujian konsep dapat berupa interaksi langsung (face to face interaction), telepon,
lewat surat yang dikirimkan melalui jasa pos, surat elektronik (email) maupun internet.
6.1.4 Mengkomunikasikan
Konsep
Pilihan format
survei sangat berkaitan dengan bagaimana konsep akan dikomunikasikan. Konsep
dapat dikomunikasikan dalam bentuk uraian verbal, sketsa, foto dan gambar,
storyboard, video, simulasi, multimedia interaktif, model fisik maupun
prototipe yang dioperasikan.
6.1.5 Mengukur
Konsep Pelanggan
Sebagian survei
pengujian konsep dimulai dengan mengkomunikasikan konsep produk dan kemudian
mengukur respons pelanggan. Ketika pengujian konsep dilakuakan pada awal fase
pengembangan konsep, respons pelanggan biasanya diukur dengan meminta pelanggan
untuk memilih salah satu dari dua atau lebih konsep alternatif.
6.1.6 Menginterpretasikan
Hasil
Jika tim
tertarik untuk membandingkan dua atau lebih konsep, interpretasi hasilnya dapat
dilakukan secara langsung. Apabila salah satu konsep mendominasi yang lain, dan
tim percaya bahwa responden mengerti kunci perbedaan diantara konsep-konsep
tersebut, maka tim dapat dengan mudah memilih konsep yang diinginkan. Jika
hasilnya tidak terbatas, maka tim bisa memutuskan untuk memilih konsep
berdasarkan biaya atau pertimbangan lain.
6.1.7 Merefleksikan
Hasil dan Proses
Manfaat utama
dari pengujian konsep adalah memperoleh umpan balik dari pelanggan potensial.
Pandangan kualitatif yang dilakukan melalui suatu diskusi terbuka dengan
responden tentang konsep-konsep yang diusulkan mungkin merupakan hasil yang
paling penting dari pengujian konsep, terutama pada awal proses pengembangan.
Tim harus merefleksikan hasil diskusi ini sama baiknya dengan hasil prediksi
yang bersifat numerik.
6.2
Pengujian Konsep Rancangan
Penelitian ini
bertujuan untuk memperkenalkan teknologi dari alat puntir benang sutera. Untuk
itu maka kegiatan yang dilakukan antara lain mendesain, membuat dan menguji
coba prototipe alat puntir benang tersebut.
Pembuatan
prototipe dilakukan di Bengkel Sardi yang beralamat di jalan Kemakmuran No. 34
Atapange-Majauleng, kabupaten Wajo Sulawesi Selatan. Pelaksanaan pengujian
dilakukan di daerah petenun/perajin sutera desa Pakkanna kecamatan Tanasitolo,
kabupaten Wajo, provinsi Sulawesi Selatan. Uji teknis dilakukan dengan
menggunakan benang sutera Denier 28.
6.2.1 Pelaksanaan
Pengujian
Uji teknis dilakukan
tanggal 7 September 2006, modifikasi pada kincir (reel) penggulung benang tanggal 2 Oktober 2006, uji teknis
dilakukan tanggal 9 Oktober 2006.
6.2.2 Alat/Bahan
Yang Digunakan
Prototipe alat
puntir benang sutera, alat puntir tradisional, stopwatch/jam, benang sutera
Denier 28, timbangan.
6.2.3 Pengamatan
Kapasitas benang
yang dihasilkan serta banyaknya gulungan benang yang sudah tergulung pada
kincir (reel).
6.2.4 Proses
Pengujian
Masing-masing
pengujian dilakukan sebanyak 5 kali, baik untuk alat puntir tradisional maupun
prototipe alat puntir benang sutera. Hasil pengujian dapat dilihat pada
Tabel
6.1 Hasil pengukuran waktu proses twisting dan re-reeling dengan cara
tradisional untuk benang sutera Denier 28 dengan 1 orang tenaga kerja
No
|
Proses
|
Waktu pengujian (jam/kg benang)
|
Waktu
|
Total
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
proses
|
waktu
|
|
|
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|||
|
|
|
|
||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Twisting
|
90′ 00″
|
84′ 00″
|
84′ 00″
|
78′ 00″
|
96′ 00″
|
432′ 00″
|
696′
00″
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
2
|
Re-reeling
|
54′ 00″
|
54′ 00″
|
48′ 00″
|
48′ 00″
|
60′ 00″
|
264′ 00″
|
||
|
|||||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel
6.2 Hasil pengukuran waktu proses twisting dan re-reeling dengan menggunakan
prototipe alat puntir benang sutera untuk benang sutera Denier 28 dengan 1
orang tenaga kerja
No
|
Proses
|
Waktu pengujian (jam/kg benang)
|
Waktu Proses
|
Total
Waktu
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
||||
1
|
Menggunakan Prototipe
|
10′ 10″
|
9′ 23″
|
9′ 41″
|
10′ 07″
|
9′ 35″
|
48′ 56″
|
48′ 56″
|
Tabel
6.3 Hasil pengamatan banyaknya gulungan benang yang sudah tergulung pada kincir
(reel) dengan 1 orang tenaga kerja
No.
|
Proses
|
Pengamatan
|
Tingkat Ketelitian Pengamatan
|
1
|
Cara
tradisional
|
Dihitung
sendiri sambil
|
Kurang teliti
|
|
|
benang digulung
|
|
2
|
Menggunakan
prototipe
|
Dilihat pada
alat
|
Lebih teliti
|
|
|
penghitung
gulung benang
|
|
|
|
|
|
6.2.5 Uji
Kesinambungan
No comments:
Post a Comment