BAB VII
ARSITEKTUR PRODUK
7.1
Arsitektur Produk
Arsitektur
produk merupakan penugasan elemen fungsional pada elemen fisik (building block)
dari produk tersebut. Elemen fungsional merupakan operasi individual dan suatu
transformasi yang memiliki kontribusi terhadap keseluruhan performansi produk. Elemen
fisik merupakan bagian dari produk, komponen, dan sub-assembly yang menjalankan
elemen fungsional. Arsitektur produk adalah skema di mana elemen-elemen
fungsional produk dibagi menjadi potongan (chunk) fisik dan dimana chunk
berinteraksi. Chunk adalah kesatuan dari elemen fisik produk (part, komponen,
subrakitan) yang mengimplementasikan fungsi produk.
Tujuan
dari arsitektur produk menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa yang
harus dilakukan komponen tersebut dan seperti apa penghubung (interface) yang digunakan untuk
peralatan lainnya. Output dari arsitektur produk adalah perkiraan rancangan
geometri dari produk, penjelasan mengenai chunk-chunk
utama, dokumentasi interaksi penting antar chunk.
Arsitektur produk ditetapkan pada tahap pengembangan konsep, secara informal
melalui sketsa, diagram-diagram fungsi dan prototipe awal dan pada tahap
perancangan tingkat sistem.
7.2
Jenis Arsitektur Produk
7.2.1 Arsitektur
Modular
Pada
arsitektur modular chunks dialokasikan secara terpisah dan diimplementasikan
dalam satu atau kurang dari elemen fungsional secara keseluruhan. Interaksi
diantara chunks didefinisikan secara baik dan merupakan hal yang fundamental
untuk fungsi utama dari produk. Arsitektur modular memiliki keuntungan dalam
hal kesederhanaan dan penggunaan ulang. Tipe-tipe modularitas adalah sebagai
berikut:
7.2.1.1 Arsitektur Modular slot
Masing-masing
penghubung antar chunk pada arsitektur ini mempunyai tipe yang berbeda dari
yang lain, oleh karena itu beberapa chunk yang terdapat dalam produk tidak
dapat dipertukarkan.Contoh : Radio dan
speedometer mempunyai tipe hubungan yang berbeda pada panel instrumen.
7.2.1.2 Arsitektur Modular Bis
Pada
arsitektur ini chunk-chunk yang berbeda dapat dihubungkan ke produk melalui
hubungan yang sama.Contoh : Perluasan card untuk computer
7.2.1.3 Arsitektur Modular
seksional
Pada
arsitektur ini semua penghubung mempunyai tipe yang sama, rakitan dibuat dengan
menghubungkan chunk yang satu dengan yang lainnya melalui penghubung yang
identik.Contoh: Pada sistem pipa, sistem sofa yang melingkar, dinding pemisah
kantor, dan beberapa sistem dikomputer.Contoh arsitektur modular dapat dilihat
pada Gambar 7.1.
Gambar
7.1 Contoh Arsitektur Modular
7.2.2 Arsitektur
Integral
Pada arsitektur integral Elemen
fungsional dialokasikan di chunk yang sama dan diimplementasikan menggunakan
lebih dari satu chunk. Satu chunk mengimplementasikan beberapa elemen
fungsional. Interaksi diantara chunks kurang bisa didefinisikan dengan baik. Arsitektur
integral secara umum meningkatkan performansi dan mengurangi biaya untuk
beberapa model produk spesifik.Contoh arsitektur integral dapat dilihat pada
Gambar 7.2.
Gambar 7.2 Contoh
Arsitektur Integral
7.3
Langkah
Menetapkan Arsitektur Produk
7.3.1 Membuat Skema Produk
Skema adalah diagram yang
menggambarkan pengertian tim terhadap elemen-elemen penyusun produk. Skema
produk seharusnya menggambarkan pemahaman terbaik tim mengenai produk, namun
tidak mencantumkan setiap detail dari elemen produk. Dalam penyusunan skema,
dibutuhkan maksimal 30 elemen atau kurang, dalam upaya pembuatan arsitektur
produk.
7.3.2 Mengelompokkan Elemen-Elemen
yang Terdapat Dalam Skema
Selanjutnya adalah mengelompokkan
setiap elemen dalam skema menjadi sebuah chunk. Untuk menentukan kapan adanya
keuntungan untuk pengelompokkan (cluster), ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan, yaitu:
7.3.2.1
Ketepatan
dan Keutuhan Geometri
Mengelompokkan
elemen-elemen kepada chunk yang sama, memudahkan bagi seseorang atau kelompok
untuk mengontrol hubungan fisik diantara elemen-elemen. Contohnya
mengelompokkan elemen yang berhubungan dengan posisi cartridge di x-axis dan
posisi kertas di y-axis.
7.3.2.2
Pembagian
Fungsi
Ketika
sebuah komponen tunggal dapat mengimplementasikan beberapa elemen fungsional
dari produk, elemen fungsional ini sangat bagus untuk dikelompokkan menjadi
satu cluster. Contohnya: mengelompokkan status display dan the user controls
menjadi satu kesatuan di dalam satu komponen yang sama.
7.3.2.3
Kemampuan
Vendors
Beberapa
vendor terpercaya bisa memiliki kemampuan spesifik yang berhubungan dengan
sebuah proyek dan untuk itu, lebih baik sebuah tim mengambil keuntungan untuk
menunjuk vendor yang memiliki kekhususan dalam menangani satu chunk tertentu.
Contohnya: tim internal melakukan keseluruhan pendesainan, jadi hal ini bukan
merupakan pertimbangan yang penting.
7.3.2.4
Kesamaan
Desain atau Teknologi Produksi
Ketika
dua atau lebih elemen diimplementasikan menggunakan desain atau teknologi
produksi yang sama, kemudian menyatukan elemen-elemen kedalam chunk yang sama
memudahkan dalam pembuatan desain atau pemroduksian secara ekonomis. Contohnya:
mengkombinasikan semua fungsi yang berhubungan dengan elektronik kedalam satu
chunk. Hal ini memudahkan dalam pengimplementasiannya karena hanya membutuhkan
satu board untuk penggabungan keseluruhan fungsi elektronika ini.
7.3.2.5
Localization of Change
Ketika
sebuah tim mengantisipasi mengenai kemungkinan adanya perubahan yang besar pada
beberapa elemen, hal ini mungkin untuk mengisolasi elemen tersebut menjadi
chunk modular tersendiri. Untuk Itu, dibutuhkan beberapa perubahan untuk elemen
yang dapat diambil sewaktu-waktu tanpa mempengaruhi chunk lainnya. Contohnya:
tim mengantisipasi peruabahan tampakan fisik dari produk melalui life cycle nya.
7.3.2.6
Mengakomodasi
Keberagaman
Elemen-elemen
harus dikelompokkan berdasarkan cluster bersamaan untuk memudahkan perusahaan
untuk meragamkan produk mereka dalam upaya meningkatkan nilai kepada konsumen.
Contohnya: penjualan suku cadang (electrical power) bagi printer yang
terpisah-pisah, seperti DC Power.
7.3.2.7
Kemampuan
Standardisasi
Apabila
serangkaian elemen dapat berguna bagi suatu produk, elemen elemen tersebut
harus dikelompokkan (cluster)
bersamaan menjadi satu chunk tunggal. Contohnya: adanya standar cartridge bagi
printer.
7.3.2.8
Portability of
Interfaces
Beberapa
interaksi mudah disalurkan melalui jarak yang jauh. Contohnya: sinyal elektrik
lebih mudah dibawa daripada tenaga mekanis dan gerakan.
7.3.3
Membuat
Rancangan Geometris yang Masih Kasar
Sebuah rancangan geometri dapat
dibuat dalam dua atau tiga dimensi, menggunakan gambar tangan, model komputer
maupun model fisik. Pembuatan rancangan geometri memaksa tim untuk
mempertimbangkan apakah permukaan geometri diantara chunks layak dan untuk menjalankan hubungan dimensional dasar
diantara chunks.
7.3.4
Mengidentifikasi
Interaksi Fundamental Dan Insidental
Interaksi Fundamental adalah adanya
hubungan korespondensi untuk garis-garis pada skema yang menghubungkan chunks
yang satu dengan yang lain. Contohnya: satu lembar kertas keluar/masuk kedalam
tempat kertas untuk memulai mekanisme mencetak. Interaksi ini direncanakan dan
dipahami secara baik bahkan dari awal skema karena hal ini sangat fundamental
untuk sistem operasinya. Sedangkan interaksi insidental adalah interaksi yang
muncul karena implikasi elemen fungsional menjadi bentuk fisik tertentu atau
dikarenakan perubahan geometri dari chunks. Contohnya: getaran yang ditimbulkan
gerakan dari tempat kertas dapat mengganggu ketepatan lokasi dari catridge printer di x-axis.
7.4
Arsitektur
Produk Rancangan
Skema arsitektur produk dari rancangan
dapat dilihat pada Gambar 7.3. Sedangkan pengelompokkan skema rancangan dapat
dilihat pada Gambar 7.4. Serta rancangan geometris produkdapat dilihat pada
Gambar 7.5.
Gambar 7.3 Skema
Arsitektur Produk
Gambar 7.4
Pengelompokkan Skema Rancangan
Pengeiompokan elemen ini terdiri
dari tiga kelompok elemen antara lain:
Kelompok 1 : kelompok sistem
otomasi
Kelompok 2 : kelompok penggerak
Kelompok 3 : kelompok rangka
mekanik
Pengerjaan penyusunan geometrisalat
puntir benang sutera ini dimulai dengan penyusunan elemen kerangka mekanik
dilanjutkan dengan penyusunan kelompok elemen kerangka mekanik dengan motor
penggerak. Setelah kelompok e1emen tersebut disusun maka kelompok elemen yang
se1anjutnya disusun adalah elemen elektronika. Penyusunan akhir adalah kelompok
elemen elektronika dengan kerangka mekanik.
No comments:
Post a Comment